27 Maret 2009

Mengintip Bencana Situ Gintung

Di saat kebanyakan orang tengah tertidur lelap dan hanya sebagian kecil dari mereka yang tengah melakukan persiapan, untuk menunaikan ibadah shalat subuh.Beberapa warga sekitar mendengar suara deburan arus air.

Kemudian baru sadarlah warga sekitar jika tanggul situ gintung sudah jebol, dan air dalam beberapa saat sudah menenggelamkan daerah pemukiman di sekitar situ gintung ( perbatasan antara tangerang dan jakarta selatan ).

Dari hasil wawancara media massa, padahal beberapa jam sebelumnya beberapa warga sudah sempat mendengar suara-suara yang mencurigakan dari situ gintung tersebut, kurang lebih pada pukul satu malam. Namun,karena menurut mereka hal seperti itu sudah biasa jadi warga tidak terlalu menghiraukan.

Bencana tersebut selain dikarenakan perawatannya yang kurang diperhatikan, karena disebabkan juga oleh hujan yang tak kunjung berhenti dan semat terjadi hujan es ( yang menurut informasi yang di dapat, es tersebut sebesar kelereng ).

Namun,ironisnya gubernur banten dan jakarta saling lempar tudingan bahwa menurut guberbur jakarta itu bukanlah tanggung jawab saya selaku gubernur jakarta. Dan bigut pula menurut gubernur banten "karena menurut peraturannya, itu bukan termasuk daerah wilayah pemerintahan saya.nanti saya bisa-bisa menyalahi aturan-aturan yang sudah ada". Mungkin memang bukan persis seperti itu yang mereka katakan,tapi menurut saya seperti itulah yang ingin mereka katakan kepada masyarakat secara tidak langsung.

Betapa ironisnya memang,pada saat masyarakat kesusahan karena banyak sanak keluarga, harta benda dan yang berharga lainnya yang menjadi korban, tetapi para gubernur yang seharusnya dapat membantu semampunya mereka. Tetapi malah menomor satukan peraturan yang ada, bukan nasib warga yang mereka nomor satukan. Apa mungkin ini karena anggota keluarga mereka belum atau tidak ada yang menjadi korban?,sehingga mereka tidak bisa berempati sedikitpun?..

lain dengan gubernur, SBY selaku presiden R.I dan beberapa jajarannya. Setelah mendengar berita tersebut, beliau membatalkan kampanyenya di serang dan langsung menuju ke lokasi bencana untuk meninjau langsung. Menariknya, karena kondisi jalan yang sangat macet, untuk kesekian kalinya Pak SBY kembali turun dari mobil dan memutuskan untuk naik motor bersama polisi yang sebelumnya mendampingi perjalanan pak sby dan jajarannya ke lokasi bencana.

Kesempatan seperti itupun digunakan baik oleh para parpol, yang dengan sigapnya langsung mendirikan beberapa posko. Di posko ,kita dapat melihat bendera parpol dan nomor urutnya masing-masing. Begitu juga yang dapat kita lihat, pada beberapa bantuan yang mereka berikan, seperti di kardus mie instan dll. Sebenarnya memang tidak salah, mereka melakukan itu tetapi saya sangat berharap keberadaan mereka disana benar-benar niat untuk membantu bukan niat untuk kampanye gratis dan mempengaruhi masyarakat.

Tak sedikit memang korban yang ada, bahkan menurut berita terakhir yang saya terima sudah sekitar 90 an orang yang meninggal dan 130an orang yang luka-luka. inalillahi wa inaillaihi rojiun, semoga dari bencana yang ada bukan membuat kita menjadi makhluk yang lemah.Tetapi bisa membuat kita menjadi makhluk yang kuat, membuka lebih lebar lagi mata dan mata hati kita terhadap lingkungan dan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Leave Your Comment